Album of the month #may : Kultivasi - Cilik tur nggaya (2025)

Saya memang sering sial mengidolakan sebuah band. Entah mereka ternyata sudah bubar, vakum, tanpa karya terbaru dalam waktu lama, atau bahkan ternyata berubah menjadi kumpulan orang menyebalkan. Radiohead, Winona Dryver, Kanye West, Kimberlines, Evarts, Minor Kit, dan masih banyak lagi daftar panjangnya. Entah ini masuk ke dalam kategori masokis karena sering mengecewakan diri sendiri, atau memang sial saja. Yang terakhir yang paling bikin saya bingung: Kultivasi. Perkenalan saya dengan Kultivasi memang absurd. Tidak lama, cukup sekitar dua jam durasi sesi Debarbar saja—setelah itu, bubar. Saya merasa berada dalam situasi “aku cinta kamu, Kultivasi”, dan dengan tatapan mata kosong mereka menatap saya, “Sudah terlambat, hari ini kami memutuskan untuk mati.” Dan selesai, tidak ada harapan, impian, dan juga tujuan pasti. Hanya kemungkinan-kemungkinan yang sebenarnya hanya ada dalam kepala saya saja tentang keputusan yang mereka ambil. Tiga puluh tiga menit panjang EP Cilik Tur Nggaya y...