PERUNGGU - MEMORANDUM (2022)
Kesan pertama mendengarkan Perunggu bagi saya adalah “kok berasa dengerin sheila on 7 ya’’ sejak track pertama, saya tidak bisa lepas dari impresi sheila on 7 di album ini. Dua hal yang paling menonjol adalah dari segi sound, aransemen, serta penulisan liriknya yang mirip-mirip Sheila on 7. Ah tapi ya ini penilaian saya prbadi, jelas hanya untuk konsumsi pribadi juga hehe
Sebelumnya biar saya cerita sedikit bagaimana akhirnya mendengarkan band ini. Suatu hari yang malas, dan saya mencintai kemalasan saya hehe biasa melewati jam sore dengan scroll twitter dan sampai sadar bahwa mas Indra menus beberapa hari belakangan sedang sering-seringnya membahas Perunggu di twitter. Karena saya sedang malas-malasan dan selo, iseng aja dengerin dan ‘oh ternyata baru rilis album to”
Setelah banyak ngulik dan membaca beberapa tulisan tentang mereka, saya mendapat satu sudut pandang soal band ini. Bagi saya, perunggu adalah band yang realistis. Mereka bekerja untuk menghidupi musik mereka. Salah satu hal yang sangat menarik adalah, karena sempat ada seorang musisi Indie yang saya ikuti sosial medianya berkata bahwa “jika musik belum bisa menghidupi saya, paling tidak saya harus mencari cara agar saya dapat menghidupi musik saya” begitulah kurang lebihnya. Belakangan kita disuguhkan dengan sikap “sok” rebel para musisi indie dengan segala bentuk gimick kemlaratan mereka dan perunggu hadir dengan persona “rock pulang ngantor” mereka yang diramu dengan sound mewah serta penulisan lirik yang cukup, tidak kurang, tidak lebih.
Dari segi repertoar, saya pribadi kurang sreg dengan trackk Tarung bebas ditaruh sebagai pembuka album ini. Dari segi komposisi musik, bagi saya harusnya malah lagu sekencang ini bagusnya nggak dimasukkan ke album Memorandum. Layaknya lagu Electioneering pada album OK computer milik Radiohead yang patutnya masuk ke album The bends, Tarung bebas membuat kesan pertama album Memorandum akan menjadi album indie rock biasa.
Secara pribadi saya jatuh cinta pada dengar pertama dengan Pastikan riuh akhiri malammu. Ini adalah lagu 10/10 dalam album ini. Aransemen, lirik, vidio klip, sukses membuat saya berhenti sejenak dari lalu lintas otak dan melihat kembali ke diri sendiri, apakah saya bisa hadir di semua hal yang orang saya cinta tangisi? Kalau kalian sudah mendengar lagu ini sambil melihat liriknya kalian pasti tau maksut saya. Ditambah lagi kolom komentar vidio klip lagu ini sudah jadi layaknya sesi konseling dengan banyaknya respon haru setelah menonton MV nya secara penuh. Pastikan riuh akhiri malammu juga menjadi semacam pit stop dalam album ini setelah di hajar dua lagu kencang diawal set list.
Haru paling biru pada trek ke lima juga cukup mencuri perhatian. Bagi saya, lagu ini masuk dalam kategori cool riff song, good songwritting tapi masih belum cukup untuk jadi jagoan dan bukan lagu pertama yang akan saya referensikan jika saya mengajak orang lain mendengarkan Memorandum sama halnya dengan lagu Per hari ini di track nomor delapan. Tapi setelah itu ada Ini abadi lalu Biang lara yang lumayan bisa membawa pendengar kembali ke identitas album ini sendiri.
Terlepas dari semua penilaian pribadi dan analisa gembel sok tau saya, Memorandum memang bukan album yang bisa dianggap remeh dalam segala segi yang mencangkup produksi dan musikalitas sebuah band dalam melucurkan album pertama. Tidak banyak band Indie yang bisa mendapat respon sebegitu positifnya oleh pendengar seperti Memorandum. Dan akan menyenangkan menunggu karya-karya mereka selanjutnya, atau berharap menonton show mereka di kota terdekat? semoga saja.
Repertoar ditutup secara paripurna dengan meletakkan lagu 33X sebagai pamungkas. Bagi saya, 33X adalah lagu pop religi yang nyempil di album rock tapi perannya malah krusial sebagai titik akhir perjalanan empat puluh delapan menit mendengarkan album sebagus Memorandum. Setelah semua lirik apik perkara kehidupan sehari-hari, personal, dan sesuai porsi, seakan kita diingatkan bahwa melamban bukanlah hal yang tabu, bahwa kita perlu sadar semua ini hanya sementara dan bukan ujung dari rencana, dan jangan lupakan siapa yang ada di urutan satu.
Komentar
Posting Komentar