JOHN MAYER DAN BALADA PENCARIAN YANG ENTAH APA

 Tahun 2017 bisa dibilang menjadi tahun yang lumayan mengasikkan bagi saya pribadi, kelas dua SMA, kelebihan energi, baru anget-angetnya pacaran, sedang eksplor-ekplornya selera musik, suka mbolos, dan tukang berantem. Hal yang paling membekas adalah pas naik kelas tiga, saya berada di peringkat paling akhir dengan catatan dua puluh satu hari tidak masuk tanpa keterangan. Saya masih ingat betul apa saja yang saya lakukan di hari-hari saya membolos tersebut yang kebanyakan karena saya sering ke gigs yang main di weekdays yang membuat saya pulang malam dengan keadaan capek dan paginya malas ke sekolah. Tapi, ada masanya saya mbolos karena emang males aja, dan di saat seperti itulah saya ngulik lagu-lagu yang malam sebelumnya saya download di warnet langganan. 

Diantara lagu-lagu yang coba saya dengarkan terdapat lagu John Mayer. Sebenarnya, saya sudah lumayan lama tau siapa itu John Mayer, namun pada saat itu saya masih belum mendengarkan karya-karyanya secara intens. Hingga akhirnya saya lulus SMA dan mulai ngeband dengan teman-teman yang berbeda sekolah dan mempunyai selera musik yang beragam. Kalau di ingat-ingat lagi sih ya, perkenalan saya dengan John Mayer (dalam artian ngulik) dimulai ketika salah satu teman mengajak saya nge-band blues, dan tanpa sepengatahuan saya ternyata John mayer ini punya skill gitar yang oke juga. Saya mulai mendengarkan karyanya secara rinci setelahnya, mencoba nonton vidio livenya, mencoba tutorial Stop This Train tapi susah dan akhirnya saya nyerah, hingga hati saya terpaku pada album Search Of Everything miliknya. 

 


Berselang sekita empat tahun semenjak album Paradise Valley dirilis, album Search Of Everything benar-benar hadir sebagai obat rindu akan karya-karya John Mayer. Terdapat dua belas track dalam album ini, dan sejak track pertama saya merasa saya akan suka sekali dengan album ini, dibuka dengan lagu Still Feel Like Your Man. Lagu yang bercerita tentang seorang pria yang tidak terima dengan keadaan dimana ditinggal sang kekasih padahal masih sayang banget, sampai sampo favorit doi aja masih di sediain di kamar mandi, melakukan hal-hal yang biasa dilakukan berdua seakan-akan tetap memposisikan “gue masih ngrasa laki lu beb”. Dilanjut dengan lagu Emoji Of Waves dengan petikan gitar dan ambience tipis-tipis yang diletakkan sesuai dengan porsinya, sangat mendayu namun tidak terkesan menyedihkan.

 

 Secara pribadi, saya sangat suka dengan semua lagu yang ada di album ini. Selain dua lagu yang sudah saya sebutkan tadi, saya jelas akan memilih Rosie, Roll It On Home, dan You’re Gonna Live Forever In Me. Khusus untuk lagu terakhir bisa dibilang telah masuk ke playlist pribadi saya. Sebenarnya lagu ini bukan lagu cinta, tapi ada part lirik "part of me were made by you" yang akan "live forever ini me" ini lah yang menjadikan lagu ini bisa dibilang hits di album ini.

Jika dinilai keseluruhan dalam skala satu sampai sepuluh, saya akan sangat senang memberi nilai sembilan untuk album The Seach Of Everything. Sangat di rekomendasikan karena materi lagunya bisa dibilang lebih ringan daripada album John Mayer lainnya. Cocok buat kamu yang mencoba ngulik John Mayer untuk pertama kali.

 

GASS!!!

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Album of the month #June : Eleanor whisper - Mati Bersemi (2024)

Album of the month #April : Suede - Autofiction (2022)

DEVIANT ROGUE FRACTION OF DISMAY PRESS RELEASE