hah? playlist? #01

 

Kadang, berbagi playlist dengan orang lain membuat kita menemui kejutan-kejutan yang tidak kita duga. Wah ternyata si dia dengerin ini juga, atau ohh ternyata referensinya ini, atau juga wah ternyata dia lebih ngulik daripada aku dan lain-lain dan lain-lain. Elemen kejutan yang seperti itulah yang kadang membuat saya pribadi gemar berbagi playlist musik dan obrolan seputarnya ke teman-teman yang lain. Sejalan dengan waktu ada perasaan seperti ingin cepat-cepat berbagi dengan yang lain jika kita menemukan musik bagus secara sengaja atau tidak. Loh, iya lo musik bagus itu kadang kita nggak sengaja nemuinnya, entah dari referensi orang lain atau lewat pas kita memutar sufle di platform online, saya sering begitu.

Berikut adalah daftar putar musik saya dalam sebulan kedepan, siapa tau pas kamu baca kamu dapat referensi baru dan membagikan lagi dengan temanmu yang lain.

 

1.      1. King of convience – rocky trail



Saya sebenarnya agak telat mendengarkan duo folk dari Norwegia ini. Baru sekitar setahun belakangan, itupun sambil lalu. Setalah hampir 12 tahun vakum tanpa karya baru, tahun ini mengeluarkan single berjudul Rocky trail untuk mengawali akan rilisnya album terbaru mereka “peace or love” pada 18 Juni 2020 nanti. Kalau ibarat pemain bola jagoan yang sempat menepi lama, King of convenience sama sekali belum kehilangan sentuhannya. Perasaan pertama saat mendengarkannya masih sama seperti saat mendengarkan lagu mereka yang lain, sejuk. Irama gitar yang masih dengan sentuhan bossa seakan mengundang kita untuk sekedar menggoyangkan tubuh kita tipis-tipis. Liriknya tentang meyakinkan kita bagaimana harus mengambil keputusan secara mantap bahwa kita sendiri bisa melakukan hal-hal yang luar biasa jika berani dan bertekad. Lagu ini cocok untuk teman perjalanan atau hanya untuk sekadar musik bersantai.

 

2.      2. Jullia jacklin – someday (the strokes cover)



Solois kelahiran Sydney, Australia ini mempunyai warna musik pop modern khas musik masa kini, dream pop jika dirunut genre. Rilisan mbak-mbak yang juga songwriter ini jelas tidak bisa dianggap remeh. Telah mengeluarkan dua album penuh dan beberapa rilis single, secara pribadi saya memasukkan Jullia jacklin ke dalam solois wanita favorit saya. Lagu someday sendiri dibawakan saat dia manggung di live session Triple J – like a version. Irama lagu someday yang aslinya dibawakan oleh the strokes secara riang dan “loncat” berhasil digubah ulang secara apik dengan aransemen yang lebih kalem dan tentram. Cara bernyanyi lazy voice yang pada porsinya juga salah satu faktor yang menjadikan cover version ini (untuk sekarang) saya anggap yang paling oke disbanding cover version yang lain. Jika kamu penasaran rilisan pribadi Jullia jacklin, saya menyarankan kamu dengerin album crushing.

 

3.      3. HONG! – Harak.



Singkat, padat, brengsek. Trimurti yang cocok secara murni mendeskripsikan lagu band hardcore asal Jakarta ini. khas lagu-lagu dari band punk-hardcore yang tidak perlu panjang durasi namun cukup untuk membuat adrenalin tetap terjaga. Itunganya saya nggak sengaja menemukan band ini, apalagi kalau bukan karna suffle playlist. Tapi yang patut diapresiasi adalah lirik dari setiap lagunya bukan topik yang sama seklai sepele. HONG! Secara apik merangkai lirik tidak mau kalah khas punk namun tidak terdengar gampangan. Harak sendiri adalah track favorit saya disamping track-track ganas di kedua EP mereka.

 

4.      4. Kanye west – hell of a life



Saya selalu suka musik hip hop. Walaupun tidak terlalu ngulik tapi selalu ada yang menarik dari kultur hingga komposisi musik yang digarap. Di ranah hip hop ada yang namanya menggunakan musik dari musisi lain lalu di remix sebagai backing track, sampling namanya. Kanye west untuk saya adalah salah satu rapper dan produser musik paling kreatif saat ini. Dalam lagu Hell of a life Kanye west secara apik menyampling lagu iron man dari dedengkot heavy metal Black sabath. Di remix dengan hasil sound yang lebih digital, Kanye west khatam menggarap sampling ini dengan gemilang. Satu hal lain yang membuat saya suka dengan lagu ini adalah line pertama dari verse satu dengan lantang berisi “ I thing I just fell in love with a pornstar”. Lirik dalam lagu ini berdasar pada pengalaan Kanye west menikah dengan kim kandhasian yang pernah tersandung skandal video porno. Secara album, saya sangat suka dengan materi musik yang ada di seluruh album ini. Saya suka karena secara keseluruhan semua musik disini adalah tipe musik yang (akan) keren jika dibawakand dengan konsep full band saat manggung.

 

5.      5. The temper trap – soildier on



Album studio pertama dari band asal Australia ini terkenal karena single andalan mereka Sweet disposition. Wajar aja sih, karena didapuk menjadi soundtrack dari salah satu film komedi romantis terbaik sepanjang masa 500 days of summer. Materi dalam album ini terbilang kompleks dengan dibuka oleh love lost yang menggebu lalu sweet disposition yung fenomenal karena riff-nya yang menyenangkan, lalu ada lagu balada tentang kehidupan, soldier on. Riff di bagian verse yang hanya dimainkan oleh gitar dengan petikan yang lambat namun tidak sendu, ditambah tipe vocal falsetto milik dougy mandaggi membuat lagu akan terdengar seperti lagu sedih biasa. Namun, setelah bagina verse yang panjang dan mulai bagian reff, tiba-tiba drum, bass, dan element lagu yang lain masuk dengan mantap mengubah feel musik menjadi lebih menggebu. Menyenangkan mendengarkan The temper trap karena sound mereka yang selalu rinci dan materi lagu yang tidak membosankan juga dibarengi dengan lirik yang apik, implisit namun tidak ribet. Sebagai tambahan, Soldier on adalah original soundtrack dari film I am number four.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Album of the month #June : Eleanor whisper - Mati Bersemi (2024)

Album of the month #April : Suede - Autofiction (2022)

DEVIANT ROGUE FRACTION OF DISMAY PRESS RELEASE